TUGASKU-SD, Kamis, 4 Maret 2021 kelas 5 mengadakan kegiatan otentik sesuai tematik tema 7 yaitu “Peristiwa Kebangsaan di Indonesia”. Meski kegiatan berlangsung virtual, anak-anak tetap semangat belajar dan berprestasi.
Liputan kegiatan dilakukan live oleh guru dari museum dan disiarkan lewat zoom dan You Tube. Dimana anak-anak tetap di rumah, namun tetap dapat merasakan seperti hadir di museum dan tetap mendapatkan ilmu mengenai sejarah yang ada di dua museum di Jakarta. Yaitu Museum Sejarah Jakarta dan Museum Gedung Joang.
Di Museum Sejarah Jakarta kami mempelajari sejarah dari waktu ke waktu. Awal mula gedung ini sebagai gedung balai kota Batavia digunakan untuk kegiatan pemerintahan bangsa Eropa yang menjajah Indonesia. Lalu siswa-siswi mendapatkan informasi dari zaman prasejarah, sejarah dan penjajahan bangsa Eropa di Indonesia khususnya Jakarta.
Di zaman prasejarah kami melihat hasil peninggalan berupa mata kapak dari berbagai macam jenis batu dan gerabah peninggalan masa prasejarah tersebut. Di masa sejarah siswa-siswi mempelajari peninggalan berupa prasasti dari berbagai kerajaan, seperti prasasti Tugu, prasasti Ciaruteun, dan prasasti Kebon Kopi.
Sementara pada zaman penjajahan siswa mempelajari mengenai barang-barang hasil peninggalan sistem barter dari pedagang di luar Indonesia, fungsi ruangan dan properti yang ada di balai kota, penjara bawah tanah wanita dan laki-laki, tempat penahanan sementara Pangeran Diponegoro dan Cut Nyak Dien oleh Pemerintah Belanda sebelum diasingkan.
Kunjungan virtual berlanjut ke Museum Gedung Joang ’45 Jakarta yang dipandu oleh Kak Lulu dan Pak Muslim. Mereka menjelaskan mengenai bahwa gedung tersebut adalah hotel para bangsawan Belanda untuk menginap di Jakarta saat itu. Di sana, siswa-siswi melihat peninggalan mobil yang dipakai oleh Presiden Soekarno dan wakilnya, Moh. Hatta.
Mobil yang mempunyai plat mobil Rep.1 dan Rep. 2 pertama di Indonesia. Mobil itu masih bisa dioperasikan sampai sekarang. Setiap tanggal 16 Agustus dikeluarkan dan dikendarai untuk napak tilas detik-detik proklamasi dengan rute Gedung Joang ’45 lalu ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan berakhir di Tugu Proklamasi.