Home » Berita » Fieldtrip ke Marunda dan Rorotan

Fieldtrip ke Marunda dan Rorotan

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on email
Share on telegram

TUGASKU-SD, Jakarta, Rabu, 27 Januari 2021. Mengisi rangkaian kegiatan Belajar dari Rumah (BDR) semester 2 tahun pelajaran 2020/2021, Siswa/i kelas 3 SD Islam Tugasku berkesempatan melakukan kunjungan secara virtual, live report serta bincang santai dengan para petani di kawasan Rorotan, serta nelayan di perairan Marunda, Jakarta Utara. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran tematik yang sedang dipelajari, yaitu tentang Pengaruh Cuaca bagi Kehidupan Manusia.

Bincang santai berlangsung dalam 2 sesi. Pertama, siswa/i diperkenalkan dengan sosok bernama Pak Suhari; yang lebih dari separuh umurnya dihabiskan menjadi petani di kawasan Rorotan Jakarta Utara. Beliau menjelaskan bagaimana pengaruh cuaca bagi kehidupan dan aktivitas pertanian, serta perjuangan para petani dalam proses menanam Seperti tahapan dalam menanam padi, hingga proses panen, dan penggilingan padi untuk memisahkan batang padi dan gabah, hingga menjadi beras yang dapat kita nikmati sebagai bahan pokok sehari-hari. 

Pada kesempatan yang sama Pak Suhari berharap keberadaan sawah/ladang yang merupakan milik Pemprov DKI Jakarta dapat tetap terjaga dan tidak tergusur pesatnya pembangunan ibukota. Selain menjadi tanah resapan, banyak petani di kawasan tersebut menggantungkan nasib keluarganya pada sawah/ladang tersebut. Sebagai penutup, Ia pun berpesan kepada para siswa untuk selalu bersyukur dengan apa yang diterima saat ini, tetap semangat belajar meskipun harus belajar dari rumah agar bisa sukses di masa mendatang sehingga dapat memajukan kualitas pertanian di Indonesia. 

Sesi kedua bincang santai berlangsung tidak kalah seru. Siswa/i diperkenalkan dengan sosok nelayan bernama Pak Aam. Beliau adalah nelayan penangkap ikan dan udang di perairan Jakarta yang sudah melaut hampir 25 tahun. 

Pada sesi ini, siswa/i dijelaskan bagaimana profesi dirinya sebagai nelayan sangat bergantung pada cuaca. Saat cuaca buruk, nelayan memilih tidak melaut karena sangat beresiko. Selain tidak mendapatkan tangkapan ikan, cuaca buruk dapat berakibat pada tenggelamnya kapal, hilangnya peralatan melaut, bahkan nyawa menjadi taruhan karena ombak yang tinggi, angin, bahkan badai.

Selain faktor cuaca, faktor lain yang mempengaruhi hasil tangkapan para nelayan saat ini adalah limbah. Pak Aam sangat menyesalkan kondisi laut Jakarta saat ini yang sudah kotor karena sampah dan juga limbah pabrik yang dibuang ke laut. Kondisi ini tentu membuat ekosistem laut rusak bahkan mati. Imbasnya tentu hasil tangkapan ikan para nelayan yang semakin sedikit. 

Sebagai penutup Pak Aam berpesan dan mengajak siswa/i kelas 3 SD Islam Tugasku untuk bersama menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Respon, antusiasme dan rasa ingin tahu siswa terkait tema yang dibahas dalam kegiatan ini sangat luar biasa, khususnya ketika kegiatan tanya jawab berlangsung pada setiap sesi nya.

Melalui pesan dan pengalaman yang disampaikan narasumber dalam kegiatan ini, diharapkan semakin menanamkan nilai-nilai utk dapat mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan, selalu menghargai orang lain, dan peduli terhadap lingkungan untuk generasi masa depan yang lebih baik

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terbaru

Event Terbaru

Prestasi Terbaru